DETEKSI.co – Medan, Setelah mengeluarkan regulasi berupa
Peraturan Wali Kota (Perwal) Medan No.11/2020 tentang Karantina Kesehatan Dalam
Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), kini Pemko
Medan juga tengah menyiapkan Perwal tentang Pedoman Adaptasi Kebiasaan Baru
Pada Pandemi Covid-19. Perwal tersebut nantinya akan menjadi pedoman untuk
masyarakat dalam menjalani aktifitas sehari-hari di tengah kondisi pandemi
Covid-19.
Hal tersebut diungkapkan
Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Medan Ir H Akhyar Nasution MSi ketika mengikuti
Web Seminar (Webinar) yang diselenggarakan atas kerja sama Pemko Medan dan
Universitas Sumatera Utara (USU) di Command Center, Balai Kota Medan, Kamis
(2/7). Diharapkan, webinar tersebut menghasilkan sebuah referensi bagi
masyarakat dalam menyikapi pandemi virus yang mewabah pertama kali di Kota
Wuhan, China tersebut.
Diakui Akhyar, meski tengah
mempersiapkan Perwal tentang Pedoman Adaptasi Kebiasaan Baru Pada Pandemi
Covid-19, Pemko Medan tetap menjalankan dan menegakkan Perwal No.11/2020
tentang Karantina Kesehatan Dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19.
"Sifatnya untuk mendisiplinkan masyarakat. Salah satunya wajib mengenakan
masker bagi siapapun yang berada di wilayah Kota Medan," jelasnya
didampingi Kepala Badan Kepegawaian Daerah & Pengembangan Sumber Daya
Manusia (BKD&PSDM) Kota Medan Muslim Harahap.
Dalam webinar yang
mengusung tema "Kesiapan dan Solusi Bidang Kesehatan Menghadapi New
Normal", Akhyar selanjutnya menerangkan, jumlah warga Kota Medan yang
positif terinfeksi Covid-19 terus meningkat. Berdasarkan data terakhir dari
Gugus Tugas Covid-19 Kota Medan, Rabu (1/7), jumlah positif sebanyak 1.033
orang dengan perincian sebanyak 689 orang menjalani perawatan di rumah sakit,
63 orang meninggal serta 281 orang berhasil disembuhkan.
"Kondisi ini sangat
mengkhawatirkan. Umumnya penderita didominasi oleh orang tanpa gejala (OTG).
Tanpa menunjukan tanda atau gejala apapun, dirinya tetap beraktifitas sehingga
rentan menularkan ke orang lain. Penularan pertama terjadi di lingkungan inti
yakni keluarga. Oleh karenanya, kita terus melakukan rapid test selektif guna
mengetahui secara dini sehingga mencegah potensi penularan agar tidak semakin
masif di tengah masyarakat," terangnya.
Terkait itu, Akhyar
mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi webinar yang digelar bersama USU
tersebut. Akhyar pun mengajak semua pihak untuk berkontribusi bersama-sama
dalam mengatasi Covid-19 beserta dampak yang diakibatkan. "Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada USU yang telah melakukan rapid test massal
sebagai langkah screening awal terhadap masyarakat. Mari bersama kita lawan
corona lewat ilmu, pengetahuan, kemampuan dan kapasitas masing-masing yang
dimiliki," ajaknya.
Sedangkan Wakil Rektor
III USU Prof Drs Mahyuddin KM Nasution MIT PhD yang sekaligus membuka webinar
tersebut mengungkapkan bahwa tujuan digelarnya webinar tersebut untuk menggali
masukan dari para ahli sesuai dengan ilmu dan kompetensi. Dengan harapan, hasil
diskusi yang dilakukan mampu membantu tugas Pemko Medan dalam menangani
Covid-19 di Kota Medan.
"Kami berharap
webinar ini dapat menjadi ajang diskusi bagi kita untuk menghasilkan solusi
bersama menghadapi pandemi. Apalagi pandemi ini mengakibatkan semua sektor
kehidupan menjadi terganggu termasuk dunia pendidikan. Ini tantangan bagi kita
semua. Semoga langkah-langkah yang kita lakukan dapat memberikan hasil yang
signifikan," ujar Mahyuddin.
Usai dibuka, webinar
dilanjutkan dengan sesi diskusi dengan menghasilkan para narasumber yakni Prof
Drs Heru Santoso selaku Wakil Dekan III Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM)
USU, Wakil Dekan Fakultas Kedokteran USU Prof Dr Dina Keumala Sari serta Dr Putri
Chairani Eyanoer sebagai Dosen Fakultas Kedokteran USU. Webinar juga turut
diikuti Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan Arjuna
Sembiring dan para dosen di lingkungan USU.(Reda/Van)