DETEKSI.co – Medan, Upaya mengatasi pandemi Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19) terus dilakukan Pemko Medan. Tidak hanya penanganan
yang dilakukan secara medis dan penerapan protokol kesehatan, Pemko Medan juga
terus menyerap masukan dari berbagai pihak guna memutus mata rantai
penularannya. Selain akademisi, Pemko Medan juga mengharapkan masukan dari para
ulama. Rabu (1/7), Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Medan Ir H Akhyar Nasution
MSi pun mendatangi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumut di Jalan Majelis
Ulama Medan.
Mengawali pertemuan,
Akhyar mengungkapkan kondisi perkembangan pandemi Covid-19 di Kota Medan.
Dikatakan Akhyar, jumlah warga yang positif terinfeksi virus Corona terus
meningkat dan kini telah mencapai angka 1.006 orang. Dijelaskannya, penularan
terjadi melalui orang tanpa gejala (OTG) yang ditularkan kepada keluarga inti.
Sebab, keluarga inti tidak mengetahui yang bersangkutan telah terinfeksi
Covid-19 karena tidak ada menunjukkan gejala-gejala seperti demam, batuk maupun
pilek.
Mengantisipasi penularan
lebih massif kata Akhyar, Pemko Medan kini gencar melakukan rapid test massal
secara selektif terhadap orang-orang yang dicurigai dan potensial tertular
Covid-19. "Apabila dalam Rapid test yang dilakukan hasilnya reaktif, maka
warga yang bersangkutan langsung ditest swab. Jika hasilnya positif, langsung
dikarantina. Saat ini kita ada 2 tempat karantina yakni Gedung P4TK Jalan Setia
Budi Helvetia dan Rumah Sakit Lions Club Jalan T Amir Hamzah," kata
Akhyar.
Selain itu imbuh Akhyar
lagi, Pemko Medan juga tengah berupaya mengubah kultur masyarakat agar dapat
beradaptasi dengan kebiasaan baru di tengah pandemi Covid-19. Hal itu
dilakukan dengan menyiapkan Perwal tentang Pedoman Adaptasi Kebiasaan Baru.
Akhyar menjelaskan, Perwal ini berisikan pedoman dan tatanan kepada masyarakat
bagaimana menghadapi pandemi Covid-19. Dengan demikian masyarakat dapat
melakukan aktifitas sehari-hari meski pandemi Covid-19 belum berakhir.
Akhyar menerangkan,
Perwal tentang Pedoman Adaptasi Kebiasaan Baru harus dijalankan guna
membangkitkan kembali perekonomian yang kini merosot drastis sehingga membuat
daya beli masyarakat melemah. “Kita tidak tahu kapan pandemi Covid-19 akan
berakhir, kita harus kembali melakukan aktifitas seperti biasanya sehingga
perekonomian bisa bangkit kembali. Apabila masyarakat dapat menjalankan Perwal
tentang Pedoman Adaptasi Kebiasaan Baru ini, insya Allah penularan Covid-19
dapat diatasi dan ekonomi dapat tumbuh kembali,” ungkapnya.
Terkait itu, Akhyar
sangat mengharapkan masukan dari para ulama yang tergabung dalam MUI
Sumut. Selain mengatasi penularan Covid-19 melalui masukannya, Akhyar
yakin para ulama juga dapat membantu mensosialisasikan Perwal tentang Pedoman
Adaptasi Kebiasaan Baru dapat disosialisasikan kepada umat melalui
majelis-majelis pengajian dan masjid, termasuk saat berlangsungnya Shalat
Jumat.
Di samping itu Akhyar
juga minta koreksi atas Perwal tentang Pedoman Adaptasi Kebiasaan Baru. Meski
perwal sudah siap namun tidak tertutup dilakukan koreksi agar menjadi lebih
lengkap dan baik lagi. Apalagi saat ini perwal itu kata Akhyar, tengah
disinkronisasikan dengan Peraturan Gubernur Sumut (Pergubsu).
“Kami mohon bantuan dan
petunjuk tentang Perwal tentang Pedoman Adaptasi Kebiasaan Baru yang kini
tengah disinkronisasikan dengan Pergubsu. Jika ada yang harus dikoreksi, kami
siap untuk mengkoreksinya,” ungkap Akhyar seraya menyerahkan Perwal tentang
Pedoman Adaptasi kebiasaan Baru Pada Pandemi Covid-19 kepada Ketua MUI Sumut
Prof Dr Abdullah Syah MA.
Di kesempatan itu Akhyar
juga mengharapkan masukan dari ulama untuk membuat metode yang tepat sehingga
proses belajar mengajar dapat dilakukan kembali dengan tatap muka seperti
biasanya. Diakui Akhyar, Pemko Medan saat ini belum memiliki metode yang tepat
sehingga para siswa mulai tingkat TK, SD dan SMP masih belajar dengan sistem
daring.
“Untuk itu kami berharap
ada masukan dari para orang tua kami dan tuan-tuan guru sehingga proses belajar
mengajar dengan tatap muka dapat dilakukan. Sebab, kami menilai proses
pembelajaran melalui sistem daring tidak efektif bagi siswa SD dan SMP. Atas
masukan yang diberikan nantinya kami ucapkan terima kasih,” ujarnya.
Ketua MUI Sumut Prof Dr
Abdullah Syah MA mengucapkan terima kasih atas kedatangan Plt Wali Kota
didampingi sejumlah pimpinan OPD di lingkungan Pemko Medan. Dikatakan Abdullah,
MUI merupakan payung umat Islam di Sumut. Oleh karenanya keberadaan MUI sangat
penting untuk memberikan fatwa dan penjelasan problem permasalahan yang dialami
sehingga masyarakat merasa tenang dan nyaman.
Kepada Akhyar, Abdullah
mengungkapkan, ada tiga cara yang bisa dilakukan dalam upaya mengatasi pandemi
Covid-19 di Kota Medan. Menurutnya, Akhyar harus mengajak masyarakat, terutama
umat Islam untuk memperbanyak istighfar (mohon ampun kepada Allah SWT).
Kemudian melakukan doa tolak bala di seluruh lingkungan.
“Ajak dan anjurkan kepada
masyarakat di seluruh lingkungan untuk memperbanyak istighfar dan melakukan doa
tolak bala bersama yang dikoordinir perwiritan maupun masjid-masjid yang ada di
lingkungan. Jika itu terus dilakukan, insya Allah, Allah akan mengangkat virus
corona dari Kota Medan,” saran Abdullah Syah.(Red/Van)